3D Road Condition Survey (Interactive software)
Survey Kondisi Jalan 3D
Software Sample
Pengantar
Situs diatas merupakan sebuah gambaran yang dinilai cukup mewakili untuk menjelaskan perkembangan survey kondisi jalan beserta dengan metode-metode nya dengan menggunakan teknologi yang untuk saat ini cukup canggih dan dirasa masih memakan biaya yang sepertinya tidak sedikit.
Ada banyak tenaga ahli dan peralatan yang diperlukan untuk mendapatkan sebuah hasil survey kondisi jalan yang dapat menghimpun beragam data lapangan yang diperlukan untuk analisa bagi pihak-pihak terkait.
Dalam hal ini, di Indonesia adalah Kemeterian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat serta Dinas Pekerjaan Umum lainnya di daerah yang lebih banyak berkepentingan untuk pengelolaan sebuah jalan, manajemen jalan dan jembatan, tak terkecuali pihak swasta yang walaupun porsinya sangat sedikit sekali yang memerlukan kajian hasil survey kondisi jalan ini.
Dulu tahun 2018 kebelakang khususnya di Indonesia, sepanjang pengetahuan penulis yang telah cukup lama berkecimpung dalam dunia survey kondisi jalan ini, untuk seluruh ruas-ruas jalan nasional ini, Survey Kondisi Jalan (SKJ) menggunakan metode yang lama, manual dan memakan waktu yang cukup lama, baik itu saat pengambilan data di lapangan hingga pemrosesan datanya,
Pun barangkali hingga saat ini, walaupun metode pengambilan data baru menggunakan alat yang canggih semacam Imajbox dengan aplikasinya imajview, tetap saja pengolahan datanya masih memerlukan waktu yang teramat sangat memakan waktu.
Realitas di lapangan menunjukkan, beberapa fakta yang masih sulit untuk dibantah, dari sudut pandang masyarakat awam, bahwa Survey Kondisi Jalan baik itu lingkup Jalan Nasional, Provinsi ataupun Kota, antara lain sebagai berikut ;
- Biaya pengambilan data survey kondisi jalan masih cukup mahal
- Penggunaan teknologi canggih/peralatannya masih hanya mencakup daerah-daerah tertentu saja, artinya belum menyebar merata ke seluruh wilayah Republik Indonesia.
- Belum terintegrasi dalam satu aplikasi jalan yang menyeluruh untuk satu kesatuan di wilayah NKRI. sehingga masyarakat luas dapat ikut serta memantau perkembangan ruas jalannya.
- Hasil Survey Kondisi Jalan yang telah memakan biaya yang tidak sedikit ini, belum semuanya dijadikan acuan bagi pemerintahan setempat untuk pengelolaan jalannya,
- Semestinya dapat menekan seminimal mungkin biaya negara untuk pengelolaan sebuah jalan tak terkecuali dengan divisi pengawasan ruas-ruas jalan.
- Pengembangan aplikasi lokal termasuk dengan produk-produk lokal masih harus terus ditingkatkan tidak hanya melalui Pusat Penelitian Jalan dan Jembatan (Puslitbang), tetapi mencakup juga pihak-pihak swasta, dengan tentu saja selalu berprinsip pada persaingan usaha yang sehat untuk menciptakan lapangan kerja baru.
- Tidak semua daerah di wilayah kesatuan NKRI melakukan update kondisi jalan, hal ini tentunya berkaitan dengan ragam situasi yang mempengaruhinya.
Berkaca pada IIRMS (Indonesian Integrated Management System), sebuah aplikasi yang menurut hemat penulis hanya untuk cakupan dinas-dinas terkait pada pemerintahan, stagnan dan sedikit kaku (harap mafhum sebagai bahan masukan introspeksi), kiranya pengembangan aplikasi yang lebih fleksibel transparan dan akuntabel sekaligus aksessibel perlulah kiranya dilakukan. Lambat laun masyarakat sendiri yang akan membutuhkannya. Mengingat peran dan posisi sebuah jalan adalah untuk kepentingan bersama.
Karena tidak menutup kemungkinan kedepannya pihak swasta pun dalam hal ini dapat melakukannya. berhubungan dengan trust.
Kiranya sedikit pengantar ini dapat membuka wacana baru bagi sebuah model pengembangan Survey Kondisi Jalan yang lebih meng-Indonesia.
Terimakasih