Way Seputih River
A reflection to an old Simple essay that was written by me in Kompasiana at 2015.
A field report about environment destructions along the river "Way Seputih" In Lampung.
Sedikit Gambaran Wilayah
(Area overview)
Daerah Aliran Sungai (DAS) Way seputih merupakan sebuah sungai besar sepanjang 245 km yang berada di Provinsi Lampung Tengah. Tulisan ini dibuat hanya sebatas sebagai bentuk laporan, serta sedikit saran-saran pribadi yang berkenaan dengan sejumlah titik-titik kerusakan, hasil dari survey lapangan selama kurang lebih 40 hari pengambilan data-data lapangan. Koordinat UTM hulu dan hilir : 48M 597311 9483099, 48M 468842 9437501.
Seperti halnya penambangan pasir di Lumajang, penambangan pasir di Way Seputih ini pun hampir merata sepanjang aliran sungai, penambangan pasir dapat ditemukan dari mulai Mataram Ilir terus ke arah hulunya Negeri Kepayungan (Pubian). Sampai dengan tulisan ini dibuat ada kurang lebih 95 titik penambangan pasir aktif, yang masing masing titik terkadang ditemukan lebih dari 2 penambangan pasir.
Mirisnya lagi, tak sedikit penambangan pasir tersebut menggunakan Ekskavator. Lebih mirisnya lagi, ada beberapa titik penambangan pasir yang justru dekat dengan Gedung DPRD setempat. Sebagai catatan tambahan, Gedung DPRD tersebut persis berdekatan dengan DAS Way Seputih.
Penelusuran DAS Way Seputih (Tracking river path from upstream until downstream point)
Penelusuran DAS Way Seputih ini diawali dari muara sampai dengan hulu sungai, dari muara sampai dengan wilayah Jontor penggunaan perahu sedang ataupun speed boat masih efektif dipergunakan sebagai sarana penelusuran. Sementara mulai dari Mataram Ilir sampai dengan Jembatan Lintas Timur penulis mempergunakan "Kelotok" atau perahu kecil. Penelusuran dari Jembatan Lintas Timur sampai dengan hulu adalah dengan mempergunakan kendaraan roda 2, karena memang sudah tidak memungkinkan lagi penggunaan perahu.
Kerusakan Lingkungan (Environmental destruction Issues)
Disebabkan terlalu banyaknya titik kerusakan, maka penyajian titik kerusakan disajikan random, sementara yang nyaris tidak ditemukan kerusakan berarti berawal dari wilayah sekitar Rokal, Desa Nyukang Harjo, Ringin Harjo sampai dengan Kampung MargaJaya, Selagai Lingga, Lampung Tengah.
Berikut beberapa gambaran titik-titik kerusakan di Daerah Aliran Sungai Way Seputih, Lampung Tengah :
- Banyak ditemukan titik penambangan pasir dari mulai Dusun Mataram Ilir dekat muara sampai dengan Negeri Kepayungan dekat Pubian
- Banyak ditemukan titik Erosi dan pelebaran sungai, baik itu karena alam ataupun tangan-tangan manusia.
- Adanya pembakaran lahan sekitar bibir sungai
- Adanya penebangan pohon-pohon penunjang kekuatan bibir sungai dari abrasi dan erosi.
- Ditemukannya beberapa kondisi jembatan yang mengkhawatirkan
Sisi Menarik Way DAS Way Seputih
(Interesting points Way Seputih river)
Sisi lain yang menarik tatkala memasuki wilayah Kawasan Hutan Lindung di Selagai Lingga.
Disini bertolak belakang dengan situasi sebelumnya, situasi cukup kondusif, aliran air sungai bersih dan bahkan disajikan dengan pemandangan air terjun Curup Tujuh Selagai Lingga yang cukup mempesona.
Koordinat Location -5.092420,104.725077
Sekiranya ada perhatian khusus dari pemerintah, barangkali sangat patut untuk dipertimbangkan pengembangan wilayah tersebut sebagai wahana wisata, aset PAD bagi daerah. Sangat disayangkan, saat penulis berbincanga dengan warga sekitar, ternyata listrik pun dari PLN belum ada jaringannya (Wilayah Kampung Margajaya/ yang berdekatan dengan hulu sungai).
Sedikit Saran
(Suggestions)
Berkenaan dengan kelestarian lingkungan wilayah sekitar DAS Way seputih ini, kiranya perlu segera untuk dipertimbangkan langkah sebagai berikut ;
- Perlunya pengawasan langsung dari Pemerintahan Pusat seputar wilayah Sungai Way Seputih, dengan beberapa alasan.
- Perlunya ketegasan baik pemerintah daerah dan pemerintah pusat seputar kawasan DAS Way Seputih.
- Tentunya adalah koordinasi Pemerintah Daerah/Setempat, pihak para penambang pasir, pemilik lahan berkenaan dengan lapangan pekerjaan pengganti, mengingat nyaris sepanjang wilayah sungai dijadikan sumber mata pencaharian. Ini urusan perut.
- Sebaiknya ketegasan pemerintah dibantu dan didukung penuh dengan aparat TNI, dengan misal salah satu caranya adalah mendirikan pos-pos pengawasan sepanjang aliran sungai, dengan interval-interval tertentu dan jumlah personel tertentu. (Mengapa harus TNI? Tentu dengan alasan tertentu pula)
- Memaksimalkan semua program-program organisasi baik lokal, nasional maupun internasional untuk turut serta memelihara dan mengembangkan potensi daerah, tak terkecuali dengan DAS Way Seputih yang keberadaannya teramat sangat vital bagi keberlangsungan “kehidupan”.
- Perlu dipertimbangkan jika way seputih ini dikembangkan sebagai wisata daerah.