Alat Naasra (Jasa Survey dan Penjualan Alat)

In search for road roughness samples in Papua for a local NAASRA tools.


SPESIFIKASI ALAT NAASRA (Specifications) 
DETAIL PERALATAN NAASRA (Details) 

Alat – alat Nasra :

Box Sensor
  • GPS (Model : BU-353)
  • Broadband router : Model : SMCWBR14T-G, Input : 9-12 V ( 1 A)
  • Sensor proximity AUTONICS jenis Kaki 4 : Autonics PR12-4DN
  • Sensor proximity AUTONICS jenis Kaki 3 : Autonics PR18-8DN
  • USB serial
  • Kabel UTV

Box nasra
  • Rantai keteng -(didalam box)
  • Bahan box nasra Allumunium plat
  • Batang pemegang sensor
  • Nepel
  • Kabel kopling

Power inverter (DC 12 V TO AC 220 V 300W)

Spesifikasi kamera depan :
  • Power : DC 12 V 600 mA
  • Sensor : 1/3” SONY CCD
  • Interface : 1RJ45 10M/100M UTP
  • CCTV LENS 8mm 1/3 “ IR


Spesifikasi kamera belakang :
  • Power : DC 12 V 500 mA
  • Sensor : 1/3” SONY CCD
  • Interface : 1 RJ45 10M/100M UTP
  • CCTV LENS 8mm 1/3 “ IR  2MP


Jenis software 

  • Visual Basic 6.0
  • Kamera Nasra (DEMO KAMERA)
  • Codevision AVR 2.03.9 (32 bit)
  • Codevidon AVR 2.05.3 (64 bit)
  • Driver USB TO SERIAL
  • MS Office
Jenis Laptop
  • Merk COMPAQ /HP /ACER
  • Prosesor AMD / Intel Core i3
  • HDD : 500 GB
  • RAM : 2 GB
  • Layar 15”
  • Tipe Memori : DDR 3
  • Camera
  • OS Windows 7 Ultimate
FITUR-FITUR ALAT NAASRA
  1. Akurasi hasil data survei dapat dipertanggung jawabkan
  2. Proses kalibrasi alat mudah dan tidak perlu dilakukan berulang-ulang, cukup pada 1 kendaraan saja yang akan dijadikan sebagai kendaraan survei.
  3. Mudah Pengoperasiannya, semua langsung terhubung ke komputer sebagai sentral command sekaligus berfungsi sebagai “logger”.
  4. Ruas jalan yang di survei disertai dengan data GPS dan Capture dari Camera sehingga mudah untuk monitoring data.
  5. Software kamera/hasil capture dapat disesuaikan jaraknya sesuai dengan permintaan, bisa diambil per 100 meter, 200 meter dan seterusnya.
  6. Akurasi Jarak dapat dipertanggung jawabkan, menggunakan sensor yang sebelumnya dilakukan terlebih dahulu kalibrasi jarak
  7. Akurasi Data kekasaran jalan dapat dipertanggung jawabkan, menggunakan sensor yang sebelumnya telah di kalibrasi, melalui pengambilan Sample Percobaan dari mulai kondisi yang baik, sedang dan rusak.
  8. Data NAASRA dapat langsung di export ke program IIRMS baik versi I maupun versi II
  9. Data NAASRA dapat langsung dilihat Baik, sedang atau rusaknya suatu ruas jalan, seketika itu juga di akhir ruas/setelah survei dihentikan. Dengan catatan bahwa data kalibrasi telah dimasukkan ke dalam software Naasra
  10. Kapasitas pengolahan dan atau pengambilan data survei unlimited, sebab bisa disimpan pada external hardisk lainnya.
  11. Tidak diperlukan lagi pengolahan data lapangan, yang akan sangat menyita waktu dan energi, sebab ketika itu juga dapat terlihat hasilnya.
  12. Mudah Pengoperasian, baik untuk yang baru berlajar ataupun yang sudah berpengalaman.
  13. Format Output file tersedia dalam bentuk excel spreadsheet, dan tersedia pula dalam bentuk *.DAT file sebagai sumber data untuk input ke IRMS apabila diperlukan.
  14. Masukan data ketika survei dilapangan, mengenai kondisi jalan per segmennya, inputnya bervariasi, di input sesuai dengan bahasa surveyor, misal : “terdapat tumpukan tanah”, “lubang lebar”, “retak-retak” dan sebagainya sehingga mudah untuk monitoring data yang diperoleh pada ruas jalan yang dimaksud.
  15. Grafik kekasaran jalan ketika  itu juga dapat ditampilkan, sesaat setelah survei dilakukan, dengan catatan data kalibrasi telah diperoleh.

PERALATAN NAASRA

Prinsip dasar alat NAASRA Roughness Meter adalah mengukur jumlah gerakan vertikal sumbu roda belakang terhadap tubuh kendaraan sewaktu berjalan pada kecepatan tertentu (30-35 km/jam).

Cara kerja peralatan NAASRA Roughness Meter :

Gerakan sumbu roda belakang dalam arah vertikal dipindahkan kepada alat pengukur kekasaran melalui kabel yang dipasang di tengah-tengah sumbu roda belakang kendaraan.
Gerakan sumbu roda belakang kemudian dipindahkan ke counter melalui fleksibel drive, dimana setiap putaran counter adalah sama dengan 15,2 mm gerakan vertikal antara sumbu roda belakang dan tubuh kendaraan.

Agar diperoleh data penelitian/survey yang akurat, maka alat NAASRA sebelum dipergunakan akan dikalibrasi terhadap kendaraan survey yang akan dipakai dengan menggunakan alat Face Dipstick Profiler.

Ketidakrataan jalan mempengaruhi tenaga gerak kendaraan dan kenyamanan perjalanan. Ketidakrataan yang tinggi meningkatkan pemakaian suku cadang kendaraan dan kecepatan perjalanan. Ketidakrataan diukur dengan memakai Indeks Kekasaran Internasional (International Roughness Index = IRI). Informasi yang teliti tentang ketidakrataan jalan adalah masukan yang krusial untuk Modul Analisa Jaringan (Network Analysis Module = NAM).

NAASRA Meter harus dipasang pada kendaraan sesuai dengan instruksi pabrik pembuatnya. Pastikan bahwa tekanan roda adalah sebagaimana direkomendasikan untuk jenis mobil di mana NAASRA Meter dipasangkan, sebelum mulai kalibrasi. Pastikan bahwa mobil dalam kondisi operasi penuh termasuk ban, peredam kejut (shock absorber), per, dll. Selama kalibrasi berlangsung supir harus hati-hati untuk memastikan bahwa roda mobil mengikuti tanda cat di permukaan jalan sedekat mungkin.

Pembacaan data mentah harus dicatat pada kecepatan nominal 32 km/jam dengan 5 lintasan setiap kecepatan nominal pada setiap seksi uji. Untuk setiap pembacaan, catat pada formulir survey kecepatan sebenarnya bersama dengan jumlah pulsa dari dari data mentah. Pencatat (recorded) tidak dikembalikan pada nol. Pelaksanaan uji diulang 5 (lima) kali dengan mencatat pembacaan meter setiap waktu pada formulir survey NAASRA. Operator kemudian menghitung hitungan untuk seksi uji dengan mengurangi pembacaan awal dari pembacaan akhir untuk setiap pelaksanaan uji. Rata-rata dari 5 (lima) pengujian diambil sebagai hitungan ketidakrataan NAASRA yang sebenarnya untuk seksi uji tersebut.

Ketidakrataan kalibrasi didasarkan pada jumlah hitungan per kilometer. Ini berarti bahwa data mentah pertama kali diubah ke jumlah per kilometer berdasarkan interval sampling yang diukur. Sebagai contoh, dengan seksi kalibrasi 200 m, harus mengalikan hitungan data mentah dengan 5 untuk mendapatkan jumlah per kilometer. Persamaan konversi kalibrasi yang dikembangkan harus juga berdasarkan pengukuran per kilometer agar hasilnya berlaku.


Kalibrasi Kendaraan NAASRA

Sebelum survai kerataan dilakukan harus dicari dulu korelasi dari kendaraan dan alat ukur NAASRA terhadap nilai IRI (international Roughness Index) dengan membuat seksi percobaan(SP) dan melakukan pengukuran profiler, selanjutnya menjalankan kendaraan survey untuk mencatat kerataan permukaan.

Langkah-langkah yang dilakukan dalam kalibrasi adalah sebagai berikut:

  • SP dapat diambil pada ruas jalan yang akan disurvai atau ruas jalan lainnya.
  • Paling sedikit diperlukan 5 SP yang dipilih dari jalan yang permukaannya sangat rata sampai yang sangat tidak rata.
  • Panjang SP adalah 300 meter ditambah masing-masing 50 meter pada kedua ujungnya, dan usahakan pada bagian jalan yang lurus dan datar.


Pengukuran profil memanjang seksi percobaan (SP) :

Titik awal dan akhir dari SP diberi tanda dengan cat atau bendera.
Antara titik awal dan titik akhir, pada jarak 40 sampai 60 cm dari tepi perkerasan jalan.
Pengukuran profil memanjang dengan menggunakan alat ukur Dipstick Floor Profiler.
Mencatat perbedaan elevasi titik awal dengan titik kedua, titik kedua dengan titik ketiga dan seterusnya, sampai dengan titik akhir; perbedaannya dapat (+) atau (-).

Hasil pengukuran dicatat /diinput kedalam program kalibrasi
Setelah pengukuran profil selesai, kendaraan dengan alat naasra yang sudah diperiksa kelengkapan dan kondisinya, dijalankan pada SP dan dibaca nilai kerataannya, dengan ketentuan sebagai berikut :
  • Kecepatan kendaraan pada waktu pelaksanaan kalibrasi antara 30 Km/jam.
  • Apabila hasil dari kelima kali pembacaan jauh berbeda maka kondisi kendaraan dan peralatan alat ukur naasra harus diperiksa kembali, dan proses pembacaan diulang lagi sehingga mendapat hasil pembacaan yang kurang lebih tetap.
  • Pengolahan data kalibrasi menggunakan software IRILVL1.EXE
  • Survei Kekasaran Permukaan Jalan dan Survei titik referensi, berdasarkan data koordinat GPS dilakukan setelah tahap persiapan dan kalibrasi selesai dilaksanakan, hasil yang diperoleh melalui Survei ini adalah angka kekasaran  permukaan jalan, dan berdasarkan angka tersebut kemudian dapat diketahui kondisi jalan.
Informasi pembelian dan atau penyewaan alat NAASRA :
Harta Zaujaani 
+62 81214359191

New update for local NAASRA tools had been available to be used. 
Please contact for more details including PARVID version. 
PARVID version has an additional software. Great to support a presentation of general road conditions.